Kata "cyberspace" (dari cybernetics dan space) berasal dan pertama kali diperkenalkan oleh penulis novel fiksi ilmiah, William Gibson dalam buku ceritanya, "Burning Chrome", 1982 dan menjadi populer pada novel berikutnya, Neuromancer, 1984 yang menyebutkan bahwa:
Like city lights, receding.
Cyberspace adalah Sebuah halusinasi konsensual yang dialami setiap hari oleh miliaran operator yang sah, di setiap bangsa, oleh anak-anak diajarkan konsep-konsep matematika ... Sebuah representasi grafis dari data diabstraksikan dari bank setiap komputer dalam sistem manusia. Terpikirkan kompleksitas. Garis cahaya berkisar dalam nonspace dari kelompok pikiran, dan konstelasi data.
Seperti lampu-lampu kota.
Cyberbully, pertama kali diciptakan dan didefinisikan oleh Bill Belsey, sebagai "penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk kekarasan, ancaman, dan perilaku tidak senonoh oleh seorang individu atau kelompok, yang dimaksudkan untuk merugikan orang lain. Kemudian telah didefinisikan sebagai "Internet, ponsel atau perangkat lain yang digunakan untuk mengirim atau mengirim teks atau gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain", adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja, baik yang dilakukan secara online atau melalui telepon seluler.
Cyber bullying dapat melalui media SMS, email, instant messaging (IM), blog, jejaring social (misalnya facebook atau twitter), atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi seseorang. Bentuknya bermacam-macam, misalnya menyebarkan berita atau isu palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berujung pemerasan.
Contoh kasusnya, pengiriman kata-kata makian yang tidak pantas yang dikirim melalui SMS. Hal itu merupakan salah satu bentuk cyber bullying. Atau beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, menyebarkan berita palsu dan pencemaran nama baik yang dilakukan di facebook atau twitter yang berujung dengan pelaporan kasus ke pihak kepolisian.
Terkadang, kita secara tidak sengaja melakukan cyber bullying. Misalnya, mengupload foto teman dengan maksud untuk lucu-lucuan, terkadang tanpa kita sadari hal itu menyinggung dan menyakiti hatinya. Untuk menghindari tindakan ini, sebaiknya kita menjaga perilaku, menghargai, dan menghormati setiap orang. Kalau mau dihargai, hargailah orang lain, kalau mau dihormati, hormatilah orang lain. Itu sudah hukum alam. Kalau ada orang yang tidak mau menghargai dan menghormati kita, sebaiknya kita introspeksi diri dahulu sebelum menyalahkan orang lain. Apakah kita sudah menghargai dan menghormati orang lain atau belum.
Jangan menjadi orang yang egois. Menganggap dirinya tidak pernah salah, dan menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinya. Hidup di dunia ini pasti ada aturannya, asalkan kita mengikuti aturan yang ada dan saling menghargai pasti akan damai. Langkah awal, introspeksi diri dan mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif mulai dari diri kita sendiri.
Cyber bullying dapat melalui media SMS, email, instant messaging (IM), blog, jejaring social (misalnya facebook atau twitter), atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi seseorang. Bentuknya bermacam-macam, misalnya menyebarkan berita atau isu palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berujung pemerasan.
Contoh kasusnya, pengiriman kata-kata makian yang tidak pantas yang dikirim melalui SMS. Hal itu merupakan salah satu bentuk cyber bullying. Atau beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, menyebarkan berita palsu dan pencemaran nama baik yang dilakukan di facebook atau twitter yang berujung dengan pelaporan kasus ke pihak kepolisian.
Terkadang, kita secara tidak sengaja melakukan cyber bullying. Misalnya, mengupload foto teman dengan maksud untuk lucu-lucuan, terkadang tanpa kita sadari hal itu menyinggung dan menyakiti hatinya. Untuk menghindari tindakan ini, sebaiknya kita menjaga perilaku, menghargai, dan menghormati setiap orang. Kalau mau dihargai, hargailah orang lain, kalau mau dihormati, hormatilah orang lain. Itu sudah hukum alam. Kalau ada orang yang tidak mau menghargai dan menghormati kita, sebaiknya kita introspeksi diri dahulu sebelum menyalahkan orang lain. Apakah kita sudah menghargai dan menghormati orang lain atau belum.
Jangan menjadi orang yang egois. Menganggap dirinya tidak pernah salah, dan menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinya. Hidup di dunia ini pasti ada aturannya, asalkan kita mengikuti aturan yang ada dan saling menghargai pasti akan damai. Langkah awal, introspeksi diri dan mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif mulai dari diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar